Senin, 23 April 2012

Raja

Raja memerintah dengan otoritasKu. Raja duduk bersama-sama dengan Aku dan memerintah bersama-sama dengan Aku. Raja mengenal isi hatiKu dan bertindak seperti yang Aku perintahkan. Seorang raja bertanggung jawab atas umat yang ada di bawahnya, pemerintahan harus dijalankan dengan benar. Seorang Raja harus memiliki karisma dan otoritas yang teruji. Setiap anak-anakKu yang memiliki panggilan raja, haruslah rajin untuk belajar dan tekun. Seorang raja harus teruji dalam menghadapi segala situasi dan kondisi. Ada waktu-waktu dimana tekanan akan datang dari segala arah, dan seorang raja harus bertahan kuat dan berkemenangan. Raja tidak kenal menyerah, raja semakin hari harus semakin kuat dan bijaksana dalam menghadapi segala keadaan.

Raja harus mengerti bagaimana bisa memberi makan rakyatnya dengan benar dan adil. Ada waktu dimana kesetiaan dan pengertian seorang raja diuji, karena raja akan hidup sebagai orang yang mendapatkan kepercayaan besar dariKu. Dan demikian pula seorang raja bisa jatuh dalam level manapun. Tidak ada satu pun raja yang bisa bertahan dan tetap setia tanpa pelatihan dan pembentukan. Godaan bagi seorang raja sangat besar dan beragam. Raja identik dengan kekuasaan dan kelimpahan. Hanya orang-orang yang teruji yang akan dapat bertahan dan menang. Seorang raja juga harus belajar tata cara dan protokuler dalam menghadap kepadaKu. Ada hari-hari dimana seorang raja perlu untuk hanya duduk diam dan mendengarkan instruksiKu, Raja segala raja.

Ada saatnya semua keadaan aman, memerintah dan tidak berperang. Tapi ada saat raja harus berperang dan memperluas wilayahnya. Tidak banyak waktu untuk duduk diam dan tidak maju berperang. Seorang raja harus memimpin peperangan di garis depan bersama para panglimanya. Raja harus mengerti situasi peperangan yang dihadapinya, mengerti posisi, kedudukan dan kekuatan lawan. Musuh terbesarnya adalah kemalasan dan kesombongan yang membawa kelalaian. Tidak ada raja yang maju berperang untuk mati konyol karena tidak menguasai medan. Ketika pekik peperangan digemakan, raja harus yakin dan memimpin pasukannya untuk berperang dengan keyakinan akan sebuah kemenangan. Ketika sebuah peperangan terjadi, maka pikiran kita harus hanya memikirkan kemenangan, ketika engkau percaya akan sebuah kemenangan maka 70% dari peperangan sudah kau menangkan. Terlepas dari jumlah kekuatan dan kedudukan, pertama-tama raja harus menguasai medan peperangan terlebih dahulu. Ketika kita percaya akan sebuah kemenangan, kita akan bertindak seperti seorang pemenang, maka kemenangan tinggal menunggu waktu saja.

Raja yang cerdas akan mengerti bagaimana untuk berperang dengan kemenangan mutlak dan sesedikit mungkin korban. Selalu ada cara dan strategi yang tepat untuk berperang dalam segala medan. Hari-hari ini hatiKu rindu 'raja-rajaKu' mengenal hatiKu dan bisa menangkap dari Aku dengan tepat apa yang harus dilakukan dalam menghadapi lawan. Di dalam tinggal tenang dan percaya kepadaKu di situlah kekuatanmu, dan di situlah engkau akan mengerti kerinduan hatiKu akan sebuah kemenangan. Kemenangan demi kemenangan yang Aku rindukan adalah ketika engkau berperang dan engkau membawa pulang seluruh jarahan itu, jiwa-jiwa dan harta benda. Jiwa-jiwa itu yang paling Ku rindukan untuk kau persembahkan di hadapanKu, untuk menjadi milikKu sendiri.....perluas daerahmu hai raja-rajaKu, taklukan daerah musuh dan ambil jarahan, bawa pulang jarahan itu, bawa pulang jiwa-jiwa itu dan jadikan mereka milik kepunyaanKu...Setiap daerah musuh harus kau taklukan dan ambil setiap jiwa yang bisa kau ambil. Kuasai setiap wilayah dan taklukan di bawah kuasaKu. Jadilah pemenang dan nikmati semua yang baik dan melimpah dariKu... Hiduplah sebagai seorang raja yang mengenal hatiKu dan melayaniKu....

Kerendahan hati, hikmat, pengertian dan kebesaran hati adalah sebuah modal dasar karakter raja yang Ku cari. Harus bangkit raja-raja yang menguasai semua bidang: politik, elonomi, perfilman, musik, tarian, pendidikan, agar dunia diajar, ditaklukan, dan kerajaanKu datang atas Indonesia.

Taken from: 40 Hari Bersama Raja, Suara Sahabat
By: Ev. Iin Tjipto

Tidak ada komentar: